MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Akhir Smester
Oleh :
Akhmad Syaifuddin
311020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................... 1
B.
Manfaat Penulisan..................................................................................... 1
C.
Referensi yang Digunakan........................................................................ 1
BAB II KANDUNGAN
AYAT
A.
Isi QS. Muhammad:24............................................................................... 2
B.
Terjemahan QS. Muhammad:24................................................................ 2
C.
Tafsir QS. Muhammad:24......................................................................... 2
D.
Kajian Ayat, Dalil Al Quran dan
Hadist yang mendukung.............................................................................. 2
BAB V PENUTUP
Simpulan .............................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai fitrah manusia yang terlahir
dalam keadaan islam sudah menjadi kewajiban kita untuk mengimani 6 perkara yang
harus kita imani. Arti dari beriman pada hakekatnya adalah meyakininya dalam hati,
mengucapkannya dengan lisan dan menunjukkannya dengan perbuatan.
Namun, seringkali beberapa orang
diantara kita yang mengingkarinya. Mereka menutup mata, telinga dan hati mereka
akan kebenaran ini. Itulah munafiqun (orang-orang yang munafik).
Munafiqun tidak berfikir dan
merenungkan serta memahami apa yang ada
dalam Al Quran, karena memang hati dan mata mereka telah terkunci rapat
sehingga mereka tidak mengetahiu kesalahan sikap dan tindakan yang telah
diperbuat.
Munafik sangatlah berbahaya. Sudah
sepantasnya kita untuk benar-benar menjauhi sikap munafik. Munafik adalah
akhlak yang tercela yang dapat mencelakakan diri kita dan orang lain.
Oleh sebab itu penulis menulis
sebuah makalah berjudul Sang Munafiqun.
B.
Manfaat Penulisan
1.
Mengetahui tafsir QS. Muhammad ayat 24
2.
Mengetahui kandungan QS. Muhammad ayat 24
3.
Memahami kandungan QS. Muhammad ayat 24
C.
Referensi yang Digunakan
Al Quran dan terjemahannya
Ali Ash-Shabuni, Syaikh Muhammad.2001.Shafwatut Tafasir Jilid 4. Jakarta.Pustaka Al Kautsar.
Halaqah.net
BAB 2
KANDUNGAN AYAT
A. Isi QS.
Muhammad ayat 24
B.
Terjemahan
Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
C.
Tafsir
Apakah orang-orang munafik itu tidak
memperhatikan dan memahami ajaran ajaran Allah dalam Alquran, tidak merenungkan
dan memikirkannya, sehingga mereka mengetahui kesalahan sikap dan tindakan
mereka selama ini? Atau telah terkunci mati hati, penglihatan mereka sehingga
mereka tidak dapat lagi memahami isinya? Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh
orang-orang munafik itu tidak saja dilakukan terhadap orang-orang yang beriman,
tetapi juga dilakukan terhadap orang-orang Yahudi. Mereka menyatakan kesediaan
bekerja sama dengan orang Yahudi Bani Nadir dan Bani Quraizah, bahkan mereka
bersedia mengikuti sebahagian keinginan orang-orang Yahudi untuk menarik hati
mereka tetapi semua janji dan kesediaan mereka itu tidak mereka tepati. Mereka
terkadang tidak segan-segan mencelakakan teman yang mereka ajak bersekongkol
itu dengan menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring.
D.
Kajian Ayat
Berdasarkan terjemahan dan tafsir
QS. Muhammad ayat 24, di jelaskan bahwa orang-orang munafik menutup hati dan
matanya terkait isi Al Quran, sehingga
mereka tidak dapat lagi memahami isinya.
Orang-orang munafik sangatlah
berbahaya bagi kita kaum muslimin. Orang-orang munafik selalu mengaku bahwa
dirinya adalah orang yang beriman,namun pada hakekatnya mereka tidaklah
beriman. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut :
artinya :
Di antara manusia ada yang
mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," padahal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqoroh : 8)
Adapun ciri-ciri utama orang munafik sebagaimana sabda
Rasulullah SAW sebagai berikut :
Artinya :
Sahabat Nu'man bin Basyir ra berkata,
bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Barangsiapa berbuat serong (khianat) kepada teman
berserikat terhadap sesuatu yang telah dipercayakan terhadap dirirtya, maka
aku tidak lagi memperdulikan orang itu." (HR. Abu Ya'la dan
Baihaqi). Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diketengahkan,
bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Ada
empat sifat yang apabila dimiliki oleh seseorang maka dia berarti munafik
murni. Dan barangsiapa memiliki salah satu dari empat sifat dimaksud, berarti
dia memiliki salah satu dari ciri seorang munafik. Empat sifat itu adalah:
Apabila berbicara bohong, apabila dipercaya serong, apabila berjanji
mengingkari, dan apabila berdebat tidak sportif (lacur).”
Sahabat
Abdillah bin Amrin bin Ash ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: "Ada empat perkara yang apabila dimiliki oleh seseorang berarti dia seorang munafik
murni. Dan barangsiapa memiliki salah satu
sifat dari empat sifat itu, maka berarti dia memiliki sebagian dari sifat
munafik hingga dia mau meninggalkan sifat
tersebut. Empat perkara tersebut adalah: Bila dipercaya khianat, bila berbicara bohong, bila berjanji mengingkari,
serta bila berdebat licik." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat Abu
Awanah berbunyi (artinya): “Tanda-tanda
orang munafik ada tiga: jika ia berkata berlainan dengan kejadian yang sesungguhnya,
jika ia berjanji untuk kebaikan ia tidak akan memenuhinya, jika ia diberi
kepercayaan mengenai harta, rahasia atau titipan ia kerjakan hal-hal
bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya dan ia berkhianat
kepadaNya.
Berdasarkan hadist tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri orang munafik ada 4, yaitu jika dia berkata
maka dia berbohong, jika dia diberi kepercayaan maka dia berkhianat, jika dia
berjanji maka dia akan mengingkarinya dan jika dia berdebat atau bertikai maka
dia berlaku licik.
Sedangkan sifat orang-orang munafik
antara lain :
1.
Malas beribadah kepada Allah, sedikit berdzikir & Riya
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 142 sebagai berikut :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu
menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[364]. Dan
apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya[365] (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[366].
[364].
Maksudnya: Alah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka
dilayani sebagai melayani para mukmin. Dalam pada itu Allah telah menyediakan
neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu.
[365]. Riya
ialah: melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari
pujian atau popularitas di masyarakat.
[366].
Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah sekali-sekali saja, yaitu bila mereka
berada di hadapan orang.
2.
Enggan Bersedekah
Sebagaimana Firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya :
Dan diantara mereka ada orang yang
telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan
sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah
kami termasuk orang-orang yang saleh. (QS. At Taubah-75)
3.
Merasa bahagia apabila orang lain mendapat musibah dan merasa sedih bila orang
lain bergembira.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
artinya :
Jika kamu mendapat suatu kebaikan,
mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu
bencana, mereka berkata: "Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan
urusan kami (tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.(QS. At Taubah : 50)
4.
Selalu mengungkit-ngungkit kebaikan pada orang lain sehingga menyakiti hati
orang lain.
Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Baqoroh ayat 264
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].
[168]. Mereka ini tidak mendapat
manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di
akhirat.
5.
Bermuka dua
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya:
Dan bila mereka berjumpa dengan
orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman".
Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:
"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok." (QS. Al Baqoroh: 14)
6.
Suka kepada kesesatan dan menyesatkan orang
Seperti firman Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 44 sebagai berikut:
Artinya :
Apakah kamu tidak melihat
orang-orang yang telah diberi bahagian dari Al Kitab (Taurat)? Mereka membeli
(memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka bermaksud supaya kamu tersesat
(menyimpang) dari jalan (yang benar).
7.
Enggan berjihad dan berperang di jalan Allah
Sebagaimana Firman Allah SWT sebagai
berikut :
Artinya :
Orang-orang yang ditinggalkan (tidak
ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang
Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada
jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang)
dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih
sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui. (QS. At Taubah : 81)
8.
Membuat kerusakan di bumi
Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Baqoroh : 11-12 sebagai berikut :
Artinya:
[11]Dan bila dikatakan kepada
mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka
menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan
perbaikan."[12] Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang
membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
Adapun ganjaran bagi orang-orang
munafik itu adalah siksa yang sangat pedih. Hal ini tertulis dalam QS. An Nisa ayat 138 sebagai berikut :
Artinya :
Kabarkanlah kepada orang-orang
munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
Selain itu Rasulullah SAW bukan hanya mengecam orang yang bermuka dua
ini sebagai orang yang termasuk dalam jajaran orang-orang terburuk di sisi
Allah, melainkan beliau juga mengancam mereka dengan neraka. Dalam sebuah hadits
disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ كَانَ لَهُ وَجْهَانِ فِي
الدُّنْيَا كَانَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِسَانَانِ مِنْ نَارٍ . (رواه أبو
داود والدارمي عن عمار بن ياسر)
“Barangsiapa yang mempunyai
dua muka di dunia, maka pada Hari Kiamat kelak dia akan diberi dua mulut dari
api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ad-Darimi dari
Ammar bin Yasir)
Al-Alqami mengatakan, “Orang yang
bermuka dua ini diberi dua mulut oleh Allah kelak ketika di neraka, karena dulu
saat di dunia dia suka mendatangi dua kelompok berbeda dengan muka yang berbeda
pula. Setiap kali datang kepada satu kelompok, dia mengatakan sesuatu yang
berbeda dengan apa yang dikatakannya kepada kelompok lain. Dia mempunyai dua
mulut. Maka Allah pun membuatkan dua mulut baginya di neraka.”
Orang-orang munafik pun akan
mendapat siksa di neraka jahannam bahkan mereka kekal didalam neraka jahanam.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut :
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu
(ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.(QS.
An Nisa:145)
Artinya :
Tidaklah mereka (orang-orang munafik
itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah
kehinaan yang besar. (QS. At Taubah : 63)
BAB 3
PENUTUP
Berdasarkan
makalah yang telah disusun oleh penulis diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemunafikan adalah menyembunyikan
kebatilan dan menampakkan kebaikan. Munafik adalah perbuatan yang sangat rendah
dan hina. Kemunafikan sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan perpecahan
dan kehancuran diantara kaum muslimin.
2.
Sudah kewajiban kita sebagai kaum muslimin untuk menghindari dan menjauhi
amalan kemunafikan dan orang-orang munafik serta menjauhi amalan-amalan yang
dapat menjerumuskan kita dalam kemunafikan, karena mereka adalah musuh nyata
kita namun tak terlihat sehingga sangat berbahaya.
3. Tak
ada ganjaran lain selain siksa yang sangat pedih dari Allah SWT dan tidak ada
tempat lain selain neraka jahannam dan kekal di dalamnya bagi mereka
orang-orang munafik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar