Sabtu, 08 Juni 2013

KAJIAN al-Qur'an Surat MUHAMMAD Ayat 24




MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Smester
                           

Oleh :
Akhmad Syaifuddin
311020


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................         i
DAFTAR ISI...............................................................................................        ii
BAB I        PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...........................................................................................        1
B.     Manfaat Penulisan.....................................................................................        1
C.     Referensi yang Digunakan........................................................................        1
BAB II       KANDUNGAN AYAT
A.    Isi QS. Muhammad:24...............................................................................        2
B.     Terjemahan QS. Muhammad:24................................................................        2
C.     Tafsir QS. Muhammad:24.........................................................................        2
D.    Kajian Ayat, Dalil Al Quran dan
Hadist yang mendukung..............................................................................        2
BAB V       PENUTUP
Simpulan    .............................................................................................. 11


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagai fitrah manusia yang terlahir dalam keadaan islam sudah menjadi kewajiban kita untuk mengimani 6 perkara yang harus kita imani. Arti dari beriman pada hakekatnya adalah meyakininya dalam hati, mengucapkannya dengan lisan dan menunjukkannya dengan perbuatan.
Namun, seringkali beberapa orang diantara kita yang mengingkarinya. Mereka menutup mata, telinga dan hati mereka akan kebenaran ini. Itulah munafiqun (orang-orang yang munafik).
Munafiqun tidak berfikir dan merenungkan  serta memahami apa yang ada dalam Al Quran, karena memang hati dan mata mereka telah terkunci rapat sehingga mereka tidak mengetahiu kesalahan sikap dan tindakan yang telah diperbuat.
Munafik sangatlah berbahaya. Sudah sepantasnya kita untuk benar-benar menjauhi sikap munafik. Munafik adalah akhlak yang tercela yang dapat mencelakakan diri kita dan orang lain.
Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah berjudul Sang Munafiqun.
B.     Manfaat Penulisan
1.      Mengetahui tafsir QS. Muhammad ayat 24
2.      Mengetahui kandungan QS. Muhammad ayat 24
3.      Memahami kandungan QS. Muhammad ayat 24

C.    Referensi yang Digunakan
Al Quran dan terjemahannya
Ali Ash-Shabuni, Syaikh Muhammad.2001.Shafwatut Tafasir Jilid 4. Jakarta.Pustaka Al Kautsar.
Halaqah.net


BAB 2
KANDUNGAN AYAT

A.    Isi QS. Muhammad ayat 24


B.     Terjemahan
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
C.    Tafsir
Apakah orang-orang munafik itu tidak memperhatikan dan memahami ajaran ajaran Allah dalam Alquran, tidak merenungkan dan memikirkannya, sehingga mereka mengetahui kesalahan sikap dan tindakan mereka selama ini? Atau telah terkunci mati hati, penglihatan mereka sehingga mereka tidak dapat lagi memahami isinya? Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh orang-orang munafik itu tidak saja dilakukan terhadap orang-orang yang beriman, tetapi juga dilakukan terhadap orang-orang Yahudi. Mereka menyatakan kesediaan bekerja sama dengan orang Yahudi Bani Nadir dan Bani Quraizah, bahkan mereka bersedia mengikuti sebahagian keinginan orang-orang Yahudi untuk menarik hati mereka tetapi semua janji dan kesediaan mereka itu tidak mereka tepati. Mereka terkadang tidak segan-segan mencelakakan teman yang mereka ajak bersekongkol itu dengan menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring.
D.    Kajian Ayat
Berdasarkan terjemahan dan tafsir QS. Muhammad ayat 24, di jelaskan bahwa orang-orang munafik menutup hati dan matanya terkait isi  Al Quran, sehingga mereka tidak dapat lagi memahami isinya.
Orang-orang munafik sangatlah berbahaya bagi kita kaum muslimin. Orang-orang munafik selalu mengaku bahwa dirinya adalah orang yang beriman,namun pada hakekatnya mereka tidaklah beriman. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut :

artinya :
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqoroh : 8)
Adapun ciri-ciri utama orang munafik sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :
Artinya :
Sahabat Nu'man bin Basyir ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Barangsiapa berbuat serong (khianat) kepada teman berserikat terhadap sesuatu yang telah dipercayakan terha­dap dirirtya, maka aku tidak lagi memperdulikan orang itu." (HR. Abu Ya'la dan Baihaqi). Dalam riwayat Imam Bukhari dan Mus­lim diketengahkan, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Ada empat sifat yang apabila dimiliki oleh seseorang maka dia berarti munafik murni. Dan barangsiapa memiliki salah satu dari empat sifat dimaksud, berarti dia memiliki salah satu dari ciri seorang munafik. Empat sifat itu adalah: Apabila berbicara bohong, apabila dipercaya serong, apabila berjanji mengingkari, dan apabila berdebat tidak sportif (lacur).”


Sahabat Abdillah bin Amrin bin Ash ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: "Ada empat perkara yang apabila dimiliki oleh seseorang berarti dia seorang munafik murni. Dan barangsiapa memiliki salah satu sifat dari empat sifat itu, maka berarti dia memiliki sebagian dari sifat munafik hingga dia mau meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara tersebut adalah: Bila dipercaya khianat, bila berbicara bohong, bila berjanji mengingkari, serta bila berdebat licik." (HR. Bukhari dan Mus­lim).
Dalam riwayat Abu Awanah berbunyi (artinya): “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika ia berkata berlainan dengan kejadian yang sesungguhnya, jika ia berjanji untuk kebaikan ia tidak akan memenuhinya, jika ia diberi kepercayaan mengenai harta, rahasia atau titipan ia kerjakan hal-hal bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya dan ia berkhianat kepadaNya.

Berdasarkan hadist tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri orang munafik ada 4, yaitu jika dia berkata maka dia berbohong, jika dia diberi kepercayaan maka dia berkhianat, jika dia berjanji maka dia akan mengingkarinya dan jika dia berdebat atau bertikai maka dia berlaku licik.
Sedangkan sifat orang-orang munafik antara lain :
1.      Malas beribadah kepada Allah, sedikit berdzikir & Riya
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 142 sebagai berikut :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[364]. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya[365] (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[366].

[364]. Maksudnya: Alah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani para mukmin. Dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu.
[365]. Riya ialah: melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat.
[366]. Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah sekali-sekali saja, yaitu bila mereka berada di hadapan orang.

2.      Enggan Bersedekah
Sebagaimana Firman Allah SWT sebagai berikut:

Artinya :
Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. (QS. At Taubah-75)
3.      Merasa bahagia apabila orang lain mendapat musibah dan merasa sedih bila orang lain bergembira.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:



artinya :
Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: "Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.(QS. At Taubah : 50)
4.      Selalu mengungkit-ngungkit kebaikan pada orang lain sehingga menyakiti hati orang lain.
Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Baqoroh ayat 264



Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].
[168]. Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
5.      Bermuka dua
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya:
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." (QS. Al Baqoroh: 14)
6.      Suka kepada kesesatan dan menyesatkan orang
Seperti firman Allah SWT dalam QS. An Nisa ayat 44 sebagai berikut:


Artinya :
Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang telah diberi bahagian dari Al Kitab (Taurat)? Mereka membeli (memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka bermaksud supaya kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang benar).
7.      Enggan berjihad dan berperang di jalan Allah
Sebagaimana Firman Allah SWT sebagai berikut :

Artinya :
Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui. (QS. At Taubah : 81)
8.      Membuat kerusakan di bumi
Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Baqoroh : 11-12 sebagai berikut :



Artinya:
[11]Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."[12] Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

Adapun ganjaran bagi orang-orang munafik itu adalah siksa yang sangat pedih. Hal ini tertulis dalam QS. An Nisa ayat 138 sebagai berikut :
Artinya :
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,


Selain itu Rasulullah SAW  bukan hanya mengecam orang yang bermuka dua ini sebagai orang yang termasuk dalam jajaran orang-orang terburuk di sisi Allah, melainkan beliau juga mengancam mereka dengan neraka. Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ كَانَ لَهُ وَجْهَانِ فِي الدُّنْيَا كَانَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِسَانَانِ مِنْ نَارٍ . (رواه أبو داود والدارمي عن عمار بن ياسر)
 “Barangsiapa yang mempunyai dua muka di dunia, maka pada Hari Kiamat kelak dia akan diberi dua mulut dari api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ad-Darimi dari Ammar bin Yasir)
Al-Alqami mengatakan, “Orang yang bermuka dua ini diberi dua mulut oleh Allah kelak ketika di neraka, karena dulu saat di dunia dia suka mendatangi dua kelompok berbeda dengan muka yang berbeda pula. Setiap kali datang kepada satu kelompok, dia mengatakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dikatakannya kepada kelompok lain. Dia mempunyai dua mulut. Maka Allah pun membuatkan dua mulut baginya di neraka.”
Orang-orang munafik pun akan mendapat siksa di neraka jahannam bahkan mereka kekal didalam neraka jahanam. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut :

Artinya:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.(QS. An Nisa:145)

Artinya :
Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar. (QS. At Taubah : 63)









BAB 3
PENUTUP
Berdasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Kemunafikan adalah menyembunyikan kebatilan dan menampakkan kebaikan. Munafik adalah perbuatan yang sangat rendah dan hina. Kemunafikan sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan perpecahan dan kehancuran diantara kaum  muslimin.
2.      Sudah kewajiban kita sebagai kaum muslimin untuk menghindari dan menjauhi amalan kemunafikan dan orang-orang munafik serta menjauhi amalan-amalan yang dapat menjerumuskan kita dalam kemunafikan, karena mereka adalah musuh nyata kita namun tak terlihat sehingga sangat berbahaya.
3.      Tak ada ganjaran lain selain siksa yang sangat pedih dari Allah SWT dan tidak ada tempat lain selain neraka jahannam dan kekal di dalamnya bagi mereka orang-orang munafik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar